Banyak di antara kita suka dengan makanan yang satu ini. Salmon nigiri sushi (サケ握り寿司 … sake nigiri zushi – sake (サケ) di sini artinya salmon; beda dengan sake (酒) minuman keras itu, nigiri (握り) artinya genggam, dan zushi atau sushi (寿司), dengan kata lain nigirizushi itu artinya sushi yang dibuat dengan genggaman langsung si chef nya tanpa cetakan) merupakan salah satu menu bagian dari varian nigiri sushi yang paling disukai. Tak terkecuali saya! Daging ikan salmon yang lembut dengan rasa yang khas, bagus untuk diet karena salmon lama dicerna oleh tubuh, mengandung lemak tak jenuh omega-3 yang bagus untuk otak dan bagus untuk mengikis kolesterol jahat, dan terlebih lagi salmon kaya akan triptofan, asam amino yang merupakan komponen penting untuk biosintesis hormon yang membuat kita merasa senang, serotonin. Jadi… galau? Kegemukan? Makan salmon!
Oke, cukup dengan informasi bahasa dan fakta biologi. Kita akan masuk ke 2 varian dari salmon nigiri sushi. Kali ini saya akan juga memberikan pembaca sekalian referensi tempat, biar pembaca bisa mencoba apa yang saya sebutkan sendiri. 🙂
Sejak saya kuliah di Bandung, saya suka sekali untuk sesekali mampir ke restoran Sushi Tei. Jujur restoran ini harga untuk sushi nya bisa dibilang oke ketimbang yang lain dan kualitas kesegaran ikannya bisa saya pastikan maksimal, dan saya sejujurnya sangat menikmati varian sushi yang ditawarkan restoran ini secara original. Perlu diingat, bahwa sushi yang sebenarnya atau original adalah sushi yang belum mencampurkan elemen2 seperti mayones, atau gampangnya dari namanya masih bisa disebut dengan bahasa Jepang asli, bukan California roll, dragon roll, atau semacamnya karena saya menggolongkan sushi itu ke dalam sushi jenis fusion atau gabungan. Sekali makan di Sushi Tei untuk menyantap sushi, saya minimal merogoh kocek Rp 75.000 rupiah. Ya, sebagai anak kosan saya sebulan hanya sekali ke sana kecuali lagi dapet bonus atau saya cukup cermat menyimpan uang jajan saya karena saya ngidam sushi atau… saya ditraktir. Siapa yang ga mau ditraktir?
Oh iya… kembali lagi ke topik dan kali ini saya akan langsung membahas salmon nigiri sushi nya yang seperti sudah saya sebutkan di atas ada 2 macam:
Salmon nigiri sushi – Daging bagian perut, di Sushi Tei disebut “Salmon Belly Sushi” – 1 piring 2 potong (gambar atas, saya memesan 2 porsi) seharga Rp 19.000. Tekstur lebih bergaris tebal karena tebalnya juga lapisan lemaknya.
Salmon nigiri sushi – Daging bagian sampling, di Sushi Tei disebut “Salmon Sushi” – 1 piring 2 potong (seperti gambar) seharga Rp 12.500. Garis2 antar daging tipis karena lapisan lemak di bagian ini sedikit.
Disclaimer: Sebelum kita lanjut, saya akan menjelaskan cara makan sushi yang baik dan benar. Pertama, saya ga menyarankan untuk makan pakai sendok atau garpu, tapi lebih menyarankan dengan tangan langsung atau sumpit. Kenapa? Kedua alat tadi mengganggu proses penyerapan rasa di lidah, apalagi kalau kita pake kedua alat tadi yang dari logam. Kedua, saat kita menyelupkan sushi ke condiment seperti soyu (kecap asin), wasabi, atau togarashi (cabe bubuk), celupkan SEDIKIT saja di bagian NASI nya dan JANGAN SAMPAI kena ikannya! Ini penting! Saya diberitahu oleh teman saya bahwa saat kita memesan sushi di Jepang, itu berbeda dengan kita di sini. Kita gak bisa seenaknya nyelup2in sushi di sana karena itu semua justru adalah wewenang chef saat membuatnya dan ialah yang akan menakarnya sendiri untuk kita. Seni utama dari makan sushi adalah menikmati IKANnya, itulah yang chef nya ingin tunjukkan ke kita untuk diapresiasi dan dinikmati. Condiment kena ikan, kita akan dianggap mengejek chef bersangkutan. Seolah membuat dia merasa gagal memberi yang pas dengan kita.
Sekarang ayo kita bandingkan kedua rasa salmon nigiri sushi yang ada di atas!
Salmon Sushi, begitu masuk mulut kita, lidah akan disambut dengan rasa ikan salmon dan nasi dan ketika gigi sudah menggigit, daging akan memberikan cita rasa tekstur yang agak kenyal. Kemudian semakin digigit, akan semakin menyebar rasa ikan salmon itu di mulut kita sebelum kemudian kita telan.
Salmon Belly Sushi, begitu masuk mulut kita, sensasi awal di lidah akan sama dengan saat kita makan Salmon Sushi, bedanya adalah jeda beberapa saat akan terasa dagingnya seolah lumer di lidah. Daging ini adalah bagian dari perut salmon yang lebih berlemak sehingga begitu digigit, akan terasa lembut dan semakin mengalir di lidah kita. Puncaknya, kita akan merasakan rasa khas ikan salmon yang lebih dalam dari saat kita makan Salmon Sushi hingga kemudian kita menelannya.
Itulah pembaca sekalian, kenapa dari gambar di atas pun terlihat bahwa saya beli Salmon Belly Sushi dua porsi sekaligus. Karena rasanya yang menyentuh itu benar2 membuat ketagihan. Bagaimana, tertarik mencobanya?